BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini, prospek komoditas belut masih sangat menjanjikan bahkan menggiurkan. Namun budi daya belut memang terus menyimpan misteri. Prospek budi daya hewan bertubuh licin ini selalu dibarengi cerita dari mulut ke mulut maupun di berbagai media, terutama di dunia maya, mengenai berbagai kegagalan membudidayakan belut. Tidak sedikit cerita yang telah mengeluarkan banyak modal dan hasilnya hanya menuai kegagalan setelah lama menunggu panen.
Tidak sedikit para petani pembudidaya yang membangun kolam, menebar bibit, kemudian hanya memanen kegagalan pada budi daya belut. Kiloan bibit di tebar hanya memberikan hasil panen beberapa ekor. Gagal pun di raih. Terlalu bernapsu memulai budi daya tanpa bekal ilmu yang memadai, tidak pernah melihat langsung lokasi budi daya sebelum memmulai budi daya, serta tidak adanya sharing dengan pembudidaya lain merupakan beberapa sebab kegagalan. Ditambah lagi, informasi budi daya yang salah, setengah – setengah, tidak tuntas, hingga tidak memiliki mentor yang dapat memberikan sederet faktor lain penyebab kegagalan budi daya belut.
Kami akan mencoba memberitahukan berbagai hal tentang pembudiayaan belut yang telah kami teliti dan kami selidiki dari narasumber pembudidayaan belut. Mulai dari pengetahuan dasar yang harus dimiliki calon pembudiyaan, terutama mereka yang benar – benar awam terhadap budi daya belut hingga berbagai solusi dalam menghadapi kendala budi daya maupun jawaban atas berbagai pertanyaan yang muncul saat pembudidayaan, Disini kami juga akan memberitahukan kiat memulai budi daya belut dengan benar hingga segala persiapan budi daya, kendala saat budi daya berlangsung, hingga teknik panen dan pemasaran belut.
B. Tujuan
Semoga penelitian kami dapat bermanfaat bagi siapa saja. Bagi para calon pembudiayaan yang ingin menjadi peternak belut yang sukses, mereka yang pernah gagal membudidayakan belut dan tidak ingin mengulangi pengalaman yang sama, hingga mereka yang kurang puas dengan hasil budi daya belut saat ini dilakukan. Bisnis Membudidayakan belut cukup menjanjikan dalam persaingan bisnis saat ini. Hingga dalam pasar luar negeri ekpor – impor pun cukup menjanjikan.
C. Sasaran
Makalah ini dibuat untuk setiap orang yang ingin berbisnis dan mengeluti pembudidayaan belut yang saat ini cukup menjanjikan di dalam persaingan bisnis saat ini.. Pembudidayaan belut dengan mudah masuk pasar interrnasional yantu ekpor – impor karena belut cukup banyak diminati oleh para konsumen di luar negeri terutama di Jepang.. Bisnis belut sangat menjanjikan untuk di coba untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan untung yang menjanjikan.
PERMASALAHAN
PROSES PRODUKSI
A. Dari mana harus memulai pembudidayaan belut??
Pertama- tama kita harus tau keunggulan belut apa saja, baik prospek pasarnya, khasiat, kelezatannya, maupun kandungan gizinya. Prospek pasar lokal, permintaan belut hidup di Jabodetabek mencapai sekitar 20 ton per hari. Belut memang hewan konsumsi yang tidak mengenal trend an musim sehingga serapan pasarnya stabil dan cenderung meningkat. Beberapa sector industri yang menjadi peluang pasar belut ini, diantaranya restoran, rumah makan, dan industri pengolah belut lainnya.
Salah satu keunggulan belut adalah kandungan gizinya (protein dan energi) tinggi serta cita rasa hasil masakannya yang lezat sehingga banyak digemari. Belut memiliki kandungan energi yang tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan protein pada telur ayam. Belut juga mengandung asam amino, kalsium serta vitamin A, B12, dan E. Selain bebagai masakan belut yang sudah benyak dikenal, tedapat juga peluang bisnis pengembangan produk olahan berbahan baku belut seperti bakso, sosis, nugget, empek-empek, otak-otak dan makanan ringan lainnya (chiki belut).
Pembudidayaan belut pun memerlukan pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu langkah efektif untuk mendapatkan informasi teknis budi daya belut secara lengkap dan riil. Biasanya, banyak peminat budi daya belut yang benar – benar “berani” memulai budi daya setelah pelatihan. Namun tidak sedikit mereka yang mengalami kegagalan setelah mengikutin pelatihan. Karena itu, perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa criteria mengenai pelatihan budi daya belut yang bermutu dan benar – benar dapat menjadi langkah bagi yang ingin sukses membudidayakan belut.
Mulailah mencoba dari skala kecil terlebih dahulu. Pada tahap awal ini sebaiknya budi daya dilakukan dalam skala uji coba dengan tujuan untuk meminimalkan resiko. Praktiknya, digunakan beberapa buah tong plastic untuk memuali budi daya belut. Jika ingin kolam permanent, dapat membangun terlebih dahulu satu buah kolam semen berukuran 5x5x1 meter atau ukuran yang lebih kecil. Atau bisa juga membuat satu atau dua kolam terpal.
B.Kolam
Kolam memegang peranan penting dalam pembudidayaan belut. Kolam merupakan sarana budi daya yang harus dipersiapkan secara matang sebelum memulai budi daya belut. Terdapat beberapa jenis kolam yang dapat digunakan untuk budi daya belut, diantaranya kolam tembok, kolam terpal atau plastic, kolam jarring, dan menggunakan tong. Tapi kami disini hanya penjelaskan pembudidayaan belut dengan menggunakan media kolam tembok. Berdasarkan penggunaannya, kolam budi daya belut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kolam karantina, kolam penampungan induk, dan kolam pendederan.
Kolam tembok untuk budi daya belut biasanya dibuat menggunakan bahan-bahan seperti batu bata, pasir, semen, batu split, pipa PVC dan besi beton sebagai rangka untuk memperkuat kolam. Jika baru ingin memulai membangun kolam untuk budi daya belut, sebaiknya dibuat diatas permukaan tanah. Keuntungannya, proses pemanenan belut lebih mudah dibandingkan dengan kolam yang berada dibawah permukaan tanah. Karena kolam tembok di bawah tanah biasanya tidak memiliki kolam tambahan di sekelilingnya sebagai tempat penampungan lumpur saat panen.
Selain itu, waktu pembuatan dan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan kolam tembok diatas permukaan tanah lebih sedikit. Ukuran tembok yang baik tergantung dengan lahan yang ada. Umumnya peternak menggunakan ukuran 5x5x1 meter, 3x3x1 meter dan 2x2x1 meter.
C.Media
Media merupakan faktor terpenting dalam budi daya belut. Umumnya, salah satu faktor penyebab kegagalan budi daya belut adalah salah membuat media. Komposisi dan teknik pembuatan media antara satu pembudidayaan dengan yang lain biasanya berbeda- beda, Namun intinya keberhasilan budi daya belut harus didukung oleh media yang sudah benar-benar matang saat bibit ditebar. Jika media belum matang beresiko menimbulkan gas yang bersifat panas dan mematikan bagi belut. Ada beberapa jenis media dalam pembudidayaan belut, yaitu:
1. Media Instan Bokashi
2. Media Tanah
D.Bibit
Kualitas bibit menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan budi daya belut. Hingga saat ini terdapat dua sumber bibit untuk budi daya, yaitu bibit yang berasal dari alam dan bibit dari hasil budi daya.. Bibit pun harus dikarantina berguna untuk memulihkan kondisi belut.
E. Pakan
Pakan diantaranya :
a. ikan kecil f. belatung
b. cacing g. kerang-kerang
c. bekicot h. lembah ikan-ikan
d. keong mas i. darah hewan
e. katak dan kecebong
F. Pemeliharaan
A. Persiapan sebelum penyebaran bibit
Setelah media matang dan sebelum memasukan bibit belut, kolam perlu diberi tanaman air (eceng gondok), vetsin, dan ikan-ikan kecil.
B. Penebaran Bibit
Beberapa hal penting terkait penebaran bibit di antaranya sebagai berikut :
1. penebaran bibit harus serentak. Tujuan, agar pertumbuhan bibit menjadi seragam.
2. jumlah bibit yang digunakan sebaiknya 80-93 ekor/kg. Proses penjjarangan ini memerlukan waktu, ketelitian, dan relative merepotkan. Bibit yang digunakan berumur 2-3 bulan.
3. jika saat awal pemeliharaan dan selama pemeliharaan banyak belut yang mati, jangan ditambahkan lagi.
4. idealnya, waktu penebaran dilakukan sore hari, (sekitar pukul 17.00). Tujuan, agar setelah ditebar, suhu lingkungan lebih rendah sehinga belut lebih nyaman melewati proses adaptasi.
5. setelah ditebar, belut akan membuat lubang. Sebagai media peristirahatan.
C. Pemeliharaan
a. pemberian pakan
b. pemberian EM4
c. pemberian vitamin
d. pengaturan air masuk dan keluar
e. perawatan tanaman air
ANALISIS USAHA PEMBESARAN BELUT DI KOLAM TEMBOK
- Asumsi
- Pembesaran menggunakan 10 buah kolam tembok dengan ukuran masing-masing kolam.
- Masing – masing kolam berisi maksimum 40kg bibit
- Lama pembesaran 4-5 bulan
- Kolam dapat digunakan hingga 10 tahun
- Pompa air dapat digunakan hingga 5 tahun
- Perlengkapan pendukung dapat digunakan 3 tahun
- Analisis Usaha
- Biaya Invvestasi
a. Tong 10 buah @Rp. 190.000 Rp. 1.900.000
b. Pipa PVC 2 inci 1 batang Rp 12.000
c. Perlengkapan Pendukung Rp 200.000
d. Upah persiapan drum Rp 200.000
Total investasi Rp 2.312.000
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya karya ilmiah yang sudah diteliti dan dipelajari. Kita dapat memahami segala persoalan yang ada pada budi daya belut jika kita ingin mencoba untuk merintis budi daya belut nantintya. Dengan bahan-bahan yang sudah lengkap, kita hanya mengikuti dan mempelajarinya saja. Hal ini sangat menguntungkan bagi pembisnis yang menggemarinya.
Kritik dan saran
Terlalu rumit untuk perawatannya dan membutuhkan terlalu luas untuk tempat berkembang .
Dengan kerumitan yang ada dalam budi daya belut harus di uleti agar tidak sering terjadi kesalahan. Karena dalam dunia bisnis sering terjadinya kegagalan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Daftar Pustaka
Redaksi Agromedia, Budi Daya Belut di pekarangan rumah, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2008
Rasa, Tri Mardi dan Selamet Rianto, “Masih Andalkan Tangkapan Alam”, Jakarta: Tabloid Agrina,vol.5.no.112,13 oktober 2009
w.Iriana Dadang,pene SP,Tri Mardi,dan selamat R,”ayo,melaju bisnis ,’’jakarta:tabloid agrina,vol.5.no.112,13 oktober 2009
FELICIA APRILIANI
22210714
1EB17